Minggu, 28 Juni 2009

Indikator Parabolic SAR

Parabolic SAR (SAR=stop and reverse; id:berhenti dan berbalik) adalah merupakan salah satu indikator dalam analisis teknis, dan metode ini diperkenalkan oleh J. Welles Wilder, Jr, dalam bukunya yang berjudul "New Concepts in Technical Trading Systems", guna menemukan gejala (trend) dalam harga pasar suatu saham atau sekuriti yang dapat digunakan sebagai indikator guna membuat order penghentian kerugian (stop loss order) berdasarkan gejala harga yang berada diantara rentang kurva parabolik selama gejala yang nampak amat kuat.

Konsep Parabolic SAR ini berasal dari suatu pemikiran bahwa waktu adalah merupakan musuh, dan kecuali sekuriti tersebut dapat tetap menghasilkan keuntungan lebih banyak maka harus dilikuidasi. Indikator ini bekerja dengan baik dalam kondisi tren pergerakan harga namun dalam tren dimana tidak terdapat pergerakan harga (tren datar) maka menjadi kurang bermanfaat.

Cara penggunaan

Parabolic SAR dihitung secara mandiri untuk setiap tren dalam harga yang terjadi, dimana apabila parabola berada dibawah harga umumnya berarti (harga pasar sedang naik, dan sewaktu parabola berada diatas harga maka dapat diartikan bahwa harga pasar sedang jatuh.

Pada setiap langkah diantara tren yang terjadi maka SAR menghitung dengan menggunakan waktu kedepan, sehingga nilai SAR keesokan hari adalah terbentuk berdasarkan data yang tersedia hari ini.

Extreme point atau titik ekstrim, EP, adalah merupakan rekaman yang disimpan selama setiap tren yang menunjukkan nilai harga tertinggi yang pernah tercapai selama masa tren kenaikan saat ini atau niai harga terendah yang pernah terjadi selama masa tren penurunan saat ini. Pada setiap periode saat nilai minimum atau maksimum yang baru diteliti maka nilai EP akan diperbarui dengan nilai tersebut.

Nilai α menunjukkan faktor akselerasi, biasanya nilai yang ditetapkan adalah 0.02. Faktor ini akan meningkat 0.02 setiap waktu saat nilai EP baru diperbarui. Dalam arti kata lain, setiap saat nilai EP baru diteliti, maka faktor akselerasi akan meningkat. Hal ini selanjutnya akan mempercepat kurs dimana SAR menyatu dengan harga. Untuk mencegahnya menjadi terlalu besar maka nilai maksimum untuk faktor akselerasi biasanya ditetapkan pada nilai 0.20, sehingga tidak akan pernah melewati nilai tersebut.

SAR adalah merupakan perhitungan rekursi untuk setiap periode yang baru, oleh karenanya terdapat dua kasus dimana nilai SAR akan berubah yaitu :
Apabila nilai SAR keesokan hari berada diantara (atau dibawah) nilai SAR hari ini atau rentang harga kemarin, maka SAR harus di setel pada harga yang terdekat.Contohnya, pada kondisi tren kenaikan, nilai SAR baru dihitung dan menghasilkan nilai yang lebih besar dari nilai terendah hari ini atau kemarin maka SAR harus disetel agar berada sama dengan batas bawah tersebut.
Apabila nilai SAR keesokan hari berada pada (atau dibawah) rentang harga kemarinnya maka berarti ini adalah sinyal arah tren yang baru dan SAR musti beralih kesisi lainnya.
Sepanjang peralihan tren, banyak hal dapat terjadi. Pertama nilai SAR untuk tren yang baru ini akan disetel pada nilai EP terakhir yang tercatat pada tren sebelumnya. Kemudian EP akan disetel ulang (reset) berdasarkan pada nilai maksimum periode ini. Faktor akselerasi disetel ulang kembali ke nilai awalnya yaitu 0.02.